Saat suatu benda rawan memancing hasrat untuk diterapkan dalam suatu modifikasi, maka seni mungkin saja argumen untuk bikin hal semacam itu jadi mungkin saja. Ini yang dikerjakan modifikator Max Hazan pada suatu motor tua BSA A50 punya client-nya.
Botol kaca yaitu benda yang rawan pecah, termasuk juga saat tertabrak. Tetapi itu yaitu sisi yang tersemat di BSA garapannya hingga membuahkan bentuk yang 'ngeri-ngeri sedap'.
Botol kaca itu sejatinya yaitu wadah oli. Dengan mengaplikasikannya, Max Hazan sudah menabrak kebiasaan bahwasanya sisi ini umumnya tak tampak serta tersimpan di sela-sela mesin serta bodi.
Botol kaca yaitu benda yang rawan pecah, termasuk juga saat tertabrak. Tetapi itu yaitu sisi yang tersemat di BSA garapannya hingga membuahkan bentuk yang 'ngeri-ngeri sedap'.
Botol kaca itu sejatinya yaitu wadah oli. Dengan mengaplikasikannya, Max Hazan sudah menabrak kebiasaan bahwasanya sisi ini umumnya tak tampak serta tersimpan di sela-sela mesin serta bodi.
Ia juga dengan cara garis besar mengerjakan BSA itu 'kosong melompong'. Akhirnya cukup nyeni, walaupun sesungguhnya ia mengakui bila penggarapan motor yang cuma mengonsumsi saat seputar satu bulan ini (lumayan cepat) dikerjakan lantaran terbatasnya saat hingga ia tak pernah berbelanja suku cadang.
Masalah mesin, A50 masih menggunakan jantung picu standard. Pergantian penting ada pada warna krom di sekujur motor serta pemakaian selang-selang aluminium, termasuk juga menyalurkan bensin dari tangki ke karburator yang disebut product Amal Monobloc.
Seluruhnya dibikin 'kosong melompong', terlebih dari masalah kabel-kabel, termasuk juga dibawah tangki, sampai ke stang.